Rabu, 12 September 2012

SENI TEATER


 Seni Teater
                     
1.      Pengertian Seni Teater.
a.       Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton").
b.      Dalam arti luas Teater adalah kisah hidup dah kehidupan manusia yang dipertunjukan di depan orang banyak.
c.       Dalam arti sempit Teater adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media, gerak, percakapan dan laku, dengan atau tanpa dekor (layer); Didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa musik.
d.      Cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting/seni peran di depan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan, gestur (gerak tubuh), mimik, boneka, musik, tari dan lain-lain.
e.       Bernard Beckerman, kepala departemen drama di Universitas Hofstra, New York, dalam bukunya, Dynamics of Drama, mendefinisikan teater sebagai  "yang terjadi ketika seorang manusia atau lebih, terisolasi dalam suatu waktu/atau ruang, menghadirkan diri mereka pada orang lain."
f.       Teater adalah proses pemilihan teks atau naskah (kalau ada) , penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti).
g.      Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujutkan dalam suatu karya seni suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan kehidupan manusia.


2.      Jenis-Jenis Teater
a.       Berdasarkan keberasalannya, teater dibedakan atas dua :
-          Teater Tradisional
adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah. Contoh : Ketoprak dari Yogyakarta, Ludruk dari Surabaya, Wayang Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta, Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi
-          Teater Modern
Teater Modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra. Contoh Teater Modern : Drama, teater, sinetron, film.
b.      Teater bisa juga berbentuk: ketoprak, ludruk, sandiwara (radio, televisi),opera, ballet, mime, kabuki, pertunjukan boneka, tari India klasik, Kunqu, mummers play, improviasi performance, serta pantomim.
3.      Unsur-Unsur Yang Terkandung Dalam Jenis-Jenis Teater

a.       Naskah/Skenenario

Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.

b.      Pemain/Pemeran/Tokoh

Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor.
Macam-macam peran:
-          Peran Utama, yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah.
-          Peran Pembantu, yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian.
-          Peran Tambahan/Figuran, yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana

c.       Sutradara

Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.

d.      Properti

Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau film. Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain

e.       Penataan

Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain:
-          Tata Rias adalah cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan
-          Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
-          Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung
-          Tata Suara pengaturan pengeras suara

f.       Penonton

Penonton adalah undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena sebagai saksi dari hasil akhir kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya. Pada setiap pementasan seni pasti ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya bisa sebagai evaluator dari karyanya.
4.      Perbedaan Drama, Teater, dan Puisi
a.       Drama berasal dari bahasa Yunani ”draomai” yang artinya berbuat, bertindak; Teater berasal dari kata Yunani juga ”theatron” artinya tempat pertunjukan. Kata teater sendiri mengacu kepada sejumlah hal yaitu: drama, gedung pertunjukan, panggung pertunjukan, kelompok pemain drama, dan segala pertunjukan yang dipertontonkan. Sedangkan puisi adalah ragam karya sastra yang merupakan peristiwa kebahasaan yang tersaring dengan semurni-murninya untuk mengekspresikan kepribadian dalam suatu bentuk yang tepat dan selaras dengan watak yang diungkapkannya.
b.      Meski demikian secara sederhana, seperti yang dikemukakan oleh Jakob Soemardjo, drama dibedakan menjadi dua, yang pertama drama naskah dan yang kedua drama pentas. Istilah yang kedua inilah, yakni drama pentas, disamakan dengan teater. Karya sastra yang berupa dialog-dialog dan memungkinkan untuk dipertunjukan sebagai tontonan disebut dengan drama, sedangkan karya seni berupa pertunjukan yang elemen-elemennya terdiri atas seni gerak, musik, dekorasi, make up, costum, dan lainnya disebut teater.
c.       Drama termasuk seni sastra. Teater adalah seni pertunjukan. Puisi termasuk ragam karya sastra.
5.      Keunikan dari Jenis-Jenis Teater
-Keunikan Teater Tradisional :
1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
2. Pementasan sederhana,
3. Ceritanya turun temurun.
-Keunikan Teater Modern       :
1. Panggungnya tertata
2. Ada pengaturan jalan cerita
3. Tempat panggung tertutup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar