Seni Teater
1.
Pengertian Seni Teater.
a.
Teater (bahasa
Inggris: theater
atau theatre, bahasa Perancis théâtre berasal dari kata theatron
(θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk
menonton").
b.
Dalam
arti luas Teater adalah kisah hidup dah kehidupan manusia yang
dipertunjukan di depan orang banyak.
c.
Dalam
arti sempit Teater adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan dalam pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media, gerak,
percakapan dan laku, dengan atau tanpa dekor (layer); Didasarkan pada naskah
yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa musik.
d.
Cabang
dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting/seni peran
di depan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan, gestur (gerak
tubuh), mimik, boneka, musik, tari dan lain-lain.
e.
Bernard
Beckerman, kepala departemen drama di Universitas Hofstra, New York, dalam
bukunya, Dynamics of Drama, mendefinisikan teater sebagai "yang
terjadi ketika seorang manusia atau lebih, terisolasi dalam suatu waktu/atau
ruang, menghadirkan diri mereka pada orang lain."
f.
Teater adalah proses pemilihan teks atau naskah
(kalau ada) , penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses
pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar,
penonton, pengamat, kritikus atau peneliti).
g.
Teater
adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan
tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujutkan dalam
suatu karya seni suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan
kehidupan manusia.
2.
Jenis-Jenis Teater
a.
Berdasarkan keberasalannya, teater dibedakan atas
dua :
-
Teater Tradisional
adalah
bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi
dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing
daerah. Contoh : Ketoprak dari Yogyakarta, Ludruk
dari Surabaya, Wayang
Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta, Lenong dan Topeng Blantik dari
Betawi
-
Teater Modern
Teater Modern adalah cerita yang bahannya dari
kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra. Contoh Teater Modern : Drama,
teater, sinetron, film.
b.
Teater
bisa juga berbentuk: ketoprak, ludruk, sandiwara (radio, televisi),opera, ballet, mime, kabuki, pertunjukan boneka, tari India klasik, Kunqu, mummers play, improviasi performance, serta pantomim.
3.
Unsur-Unsur Yang Terkandung
Dalam Jenis-Jenis Teater
a. Naskah/Skenenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang
duicapkan.
b. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain
merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa
disebut aktris/aktor.
Macam-macam
peran:
-
Peran Utama,
yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah.
-
Peran Pembantu, yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian.
-
Peran Tambahan/Figuran, yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana
c. Sutradara
Sutradara
merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau
pementasan teater/drama/film/sinetron.
d. Properti
Properti
merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau film.
Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain
e. Penataan
Seluruh
pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain:
-
Tata Rias adalah
cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan
-
Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar
mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain
dengan pakaian harian
-
Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung
-
Tata Suara pengaturan pengeras suara
f. Penonton
Penonton
adalah undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena sebagai
saksi dari hasil akhir kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang
mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni
akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya. Pada setiap pementasan seni pasti ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya
dan bagi senimannya bisa sebagai evaluator
dari karyanya.
4.
Perbedaan Drama, Teater, dan Puisi
a.
Drama berasal dari bahasa Yunani ”draomai” yang
artinya berbuat, bertindak; Teater berasal dari kata Yunani juga ”theatron”
artinya tempat pertunjukan. Kata teater sendiri mengacu kepada sejumlah hal
yaitu: drama, gedung pertunjukan, panggung pertunjukan, kelompok pemain drama,
dan segala pertunjukan yang dipertontonkan. Sedangkan puisi adalah ragam karya
sastra yang merupakan peristiwa kebahasaan yang tersaring dengan
semurni-murninya untuk mengekspresikan kepribadian dalam suatu bentuk yang
tepat dan selaras dengan watak yang diungkapkannya.
b.
Meski demikian secara sederhana, seperti yang
dikemukakan oleh Jakob Soemardjo, drama dibedakan menjadi dua, yang pertama
drama naskah dan yang kedua drama pentas. Istilah yang kedua inilah, yakni
drama pentas, disamakan dengan teater. Karya sastra yang berupa dialog-dialog
dan memungkinkan untuk dipertunjukan sebagai tontonan disebut dengan drama,
sedangkan karya seni berupa pertunjukan yang elemen-elemennya terdiri atas seni
gerak, musik, dekorasi, make up, costum, dan lainnya disebut teater.
c.
Drama termasuk seni sastra. Teater adalah seni pertunjukan.
Puisi termasuk ragam karya sastra.
5.
Keunikan
dari Jenis-Jenis Teater
-Keunikan Teater Tradisional :
1. Pementasan panggung
terbuka (lapangan, halaman rumah),
2. Pementasan sederhana,
3. Ceritanya turun
temurun.
-Keunikan Teater Modern :
1. Panggungnya tertata
2. Ada pengaturan jalan cerita
3. Tempat panggung tertutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar